PARTNER

Kamis, 13 Desember 2007

representasi media - visual semiotik

visual semiotics
(Daniel Chandler)
Media Representation
representasi mengacu pada sebuah proses konstruksi didalam tiap medium (khususnya dalam media massa) aspek - aspek realitas seperti orang, tempat, obyek - obyek tertentu, kejadian - kejadian, identitas kultural, dan konsep abstrak lainnya. representasi dapat hadir dalam sebuah percakapan, tulisan, serupa dengan representasi yang hadir dalam sebuah media audio - visual.
istilah tersebut mengacu kepada sebuah proses dimana didalamnya tercipta produk - produk dari representasi. misalnya, dalam hubungan pembuatan kategorisasi identitas - kelas, umur, gender dan etnis - representasi tidak hanya mengacu kepada bagaimana caranya identitas tersebut direpresentasikan (atau dikostruksikan) dalam sebuah teks, akan tetapi juga kita melihat bagaimana mereka dikonstruksian dalam sebuah sebuah proses produksi dan resepsi oleh masyarakat dimana identitas tersebut dibedakan dan dibandingkan dengan faktor demografi lainnya.
misalnya, dalam isu the gaze. bagaimana cara lelaki memandang seorang wanita atau memeberikan penilaian terhadap citra - citra perempuan, ataupun sebaliknya yakni dari pihak perempuan terhadap lelaki, lelaki kepada lelaki serta perempuan terhadap perempuan.
inti kajian representasi memfokuskan kepada isu - isu mengenai bagaimana caranya representasi itu dibentuk hingga menjadi sesuatu yang kelihatan alami. jika sudah sampai pada tahap ini, maka representasi itu dikatakan berhasil dibangun dan dipercayai masyarakat sebagai sebuah normalitas alami yang tidak perlu dipertanyakan kembali karena sudah dianggap sebuah kewajaran. dalam sebuah representasi terdapat sebuah sistem yang disebut sistem representasi, yang artinya pembangunan sebuah konsep representasi selalu identik dengan nilai - nilai ideologis yang melatarbelakanginya, bagaimana ideologi - ideologi itu di bentuk dalam sebuah kerangka seperti sistem posisi dalam representasi tentang gender.
semiotik dan analisis isi (kuantitatif) merupakan metode utama dari analisis representasi formal.
- kajian utama semiotik adalah proses representasi.
- relitas selalu direpresentasikan - apa yang kita anggap sebuah pengalaman langsung sebenarnya adalah pengalaman yang dimediasi oleh kode - kode tertentu. representasi akan selalu berkaitan erat dengan proes konstruksi realitas.
- semua teks, meskipun sebelumnya terlihat sangat realistis, pada kenyataannya teks itu merupakan sebuah konstruksi representasi.
- representasi bisa menjadi sangat familiar ketika dia telah melewati proses naturalisasi, dimana hal ini akan dirasakan sebuah sesuatu hal yang alamiah.
- representasi membutuhkan sebuah interpretasi atau pemaknaan.
- realis fokus kepada proses korespondensi representasi dari realitas "obyektif" (dalam artian "kebenaran", "akurasi", dan "distorsi"), disisi lain para konstruktivis fokus pada isu dimana realitas direpresentasikan dan bagaimana yang lainnya tidak direpresentasikan.
- antara strukturalis dan posstrukturalis keduanya sepakat bahwa "realitas" dan "kebenaran" merupakan produk dari sistem - sistem representasi tertentu - setiap representasi dilatarbelakangi dan secara historis tidak dapat diduga - duga.
pertanyaan kunci tentang representasi
a. apa yang direpresentasikan?
b. bagaimana ia direpresentasikan? dengan menggunakan kode - kode apa? dalam sebuah genre yang mana?
c. apakah representasi tersebut dimaksudnkan supaya ia terlihat "nyata"/ "benar", "commonsense" atau supaya terlihat "alami"?
d. apa alasan - alasan dan latar belakang munculnya representasi tersebut? apakah terdapat citra - citra yang dihilangkan?
e. pihak manakah yang menciptakan representasi itu? merefleksikan kepentingan siapakah representasi tersebut? dari mana anda tahu itu?
f. apakah artinya representasi tersebut terhadap anda? dan bagaimana kira - kira dengan orang lain? bagaimana anda menghitung perbedaan antara keduanya?
g. bagaimana orang peduli terhadap representasi ini? berdasarkan pada kode apakah?
h. dapatkah kita bandingkan representasi ini dengan representasi lainnya? bagaimanakah perbedaannya?
i. perhatian replektif - kenapa konsep representasi ini bersifat problematis?

pendekatan - pendekatan untuk mempelajari representasi
a. secara tematis ; kelas, usia, gender etnis, atau lebih luas lagi semacam stereotype, prasangka (biasanya rasial) atau bias (biasanya dalam politik), dan juga topik lainnya seperti kesetiaan, keibuan kekanak - kanakan, kebangsaan.
b. secara general ; seperti bias dalam sebuah pemberitaan, kelas dalam opera sabun atau komedi situasi, dalam hal ini masalah gender.
c. media ; seperti TV, film, komik, majalah.

2 komentar:

www.yuliebachtiar.blogspot.com mengatakan...

Hai.. pembahasan materinya menarik. Membantu dalam memahami semiotika visual disaat tugas udah deadline kumpul. Tapi, bagaimana dgn literaturnya? Mohon diuraikan.
Terimakasih

www.yuliebachtiar.blogspot.com mengatakan...

Hai.. pembahasan materinya menarik. Membantu dalam memahami semiotika visual disaat tugas udah deadline kumpul. Tapi, bagaimana dgn literaturnya? Mohon diuraikan.
Terimakasih