beberapa hari belakangan ini kita dikejutkan dengan pengumuman penayangan film tanggal 15 yang katanya bisa menghipotis pemirsanya. dalam pengumuman itu disebutkan bahwa film tersebut pernah ditayangkan di india dan dilaporkan berhasil dari segi tujuan pembuat film tersebut. isu - isu yang diangkat tidak taggung - tanggung yaitu masalah agama. saya meyakini bahwa ini adalah masalah yang cukup sensitif mengingat kondisi indonesia yang heterogen. lewat isu - isu inilah maka benih - benih kebencian antar umat beragama akan muncul.
diluar apakah benar atau tidak film itu tapi seharunya kita bisa mengambil cara - cara yang lebih bijak. seperti melakukan pemberdayaan masyarakat sehingga mereka akan menjadi melek media khususnya mengenai efek - efek yang akan ditimbulkan akibat dari konsumsi media. strategi ini akan lebih biijak dan lebih bermanfaat dibandingkan dengan cara diatas yang bahkan dapat menyebabkan keresahan dikalangan masyarakat
setelah saya perhatikan, ternyata pengumuman diatas ditanggapi dengan berbagai macam respon. ada yang malah penasaran, ada yang ketakutan, ada yang apatis dan ada pula menanggapinya dengan tindakan nyata seperti meneliti isi dan kandungan film tersebut.
saya sebagai mahasiswa ilmu komunikasi merasa sangat prihatin jika ada diantara teman - teman mahasiswa komunikasi yang ikut - ikutan menanggapinya dengan rasa takut dan bahkan benar - benar menjauhi televisi pada tanggal tersebut. (prihatin juga karena pengumuman itu justru saya dapatkan dari mahasiswa ilmu komunikasi) ya tapi gak apa - apa mungkin niat dia baik.
bagi kita yang sudah punya "bekal" sudah sepantasnnya tidak ikut - ikutan takut. toh analisis isi media sudah menjadi makanan kita sehari - hari, kita bukan khalayak pasif yang hanya akan menerima pesan - pesan media tanpa ada upaya filterisasi.
dari kejadian ini, saya ambil beberapa kesimpulan
1. isu itu sengaja dibuat sebagai media iklan gratis untuk mempromosikan film tersebut.
2. ada upaya - upaya untuk memperburuk hubungan antar umat beragama.
3. ciri - ciri bahwa sebagian besar masyarakat kita masih berada pada kualitas khalayak pasif.
kalau kita benar - benar melek media, maka sebenarnya tidak hanya film ini saja yang harus kita waspadai, akan tetapi sudah seharunya kita waspada pada semua program televisi karena semua itu tidak akan pernah lepas dari kepentingan - kepentingan didalamnya. jangankan film ini, film crayon sinchan aja harus kita waspadai, apakah sudah cocok untuk ditonton oleh anak kecil?
akhirnya,,pemberdayaan masyarakat menjadi hal yang sangat penting di tengah - tengah electronic epoch ini. pemberdayaan ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada masyarakat sehingga mereka tidak menerima begitu saja pesan - pesan yang tersaji di media. selanjutnya masing - masing yang akan menilai.
diluar apakah benar atau tidak film itu tapi seharunya kita bisa mengambil cara - cara yang lebih bijak. seperti melakukan pemberdayaan masyarakat sehingga mereka akan menjadi melek media khususnya mengenai efek - efek yang akan ditimbulkan akibat dari konsumsi media. strategi ini akan lebih biijak dan lebih bermanfaat dibandingkan dengan cara diatas yang bahkan dapat menyebabkan keresahan dikalangan masyarakat
setelah saya perhatikan, ternyata pengumuman diatas ditanggapi dengan berbagai macam respon. ada yang malah penasaran, ada yang ketakutan, ada yang apatis dan ada pula menanggapinya dengan tindakan nyata seperti meneliti isi dan kandungan film tersebut.
saya sebagai mahasiswa ilmu komunikasi merasa sangat prihatin jika ada diantara teman - teman mahasiswa komunikasi yang ikut - ikutan menanggapinya dengan rasa takut dan bahkan benar - benar menjauhi televisi pada tanggal tersebut. (prihatin juga karena pengumuman itu justru saya dapatkan dari mahasiswa ilmu komunikasi) ya tapi gak apa - apa mungkin niat dia baik.
bagi kita yang sudah punya "bekal" sudah sepantasnnya tidak ikut - ikutan takut. toh analisis isi media sudah menjadi makanan kita sehari - hari, kita bukan khalayak pasif yang hanya akan menerima pesan - pesan media tanpa ada upaya filterisasi.
dari kejadian ini, saya ambil beberapa kesimpulan
1. isu itu sengaja dibuat sebagai media iklan gratis untuk mempromosikan film tersebut.
2. ada upaya - upaya untuk memperburuk hubungan antar umat beragama.
3. ciri - ciri bahwa sebagian besar masyarakat kita masih berada pada kualitas khalayak pasif.
kalau kita benar - benar melek media, maka sebenarnya tidak hanya film ini saja yang harus kita waspadai, akan tetapi sudah seharunya kita waspada pada semua program televisi karena semua itu tidak akan pernah lepas dari kepentingan - kepentingan didalamnya. jangankan film ini, film crayon sinchan aja harus kita waspadai, apakah sudah cocok untuk ditonton oleh anak kecil?
akhirnya,,pemberdayaan masyarakat menjadi hal yang sangat penting di tengah - tengah electronic epoch ini. pemberdayaan ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada masyarakat sehingga mereka tidak menerima begitu saja pesan - pesan yang tersaji di media. selanjutnya masing - masing yang akan menilai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar