PARTNER

Rabu, 20 Februari 2008

iklan dan ideologi


iklan sebagai sebuah ideologi
Tujuan dari iklan
iklan mengajak dan memaksa orang untuk menggunakan sesuatu, dimana perilaku - perilaku konsumsi ini ditujukan untuk memelihara jalannya ekonomi pasar. periklanan memiliki dua tujuan yakni tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. akan tetapi tujuan yang paling utama dan yang paling tercapai secepatnya adalah bagaimana caranya dapat menjual barang serta misi jangka panjangnya adalah memastikan terciptanya sebuah sistem pasar yang kondusif bagi dirinya. untuk mencapai tujuan - tujuan itu, maka mereka harus berhasil merubah perilaku, gayahidup, kebiasaan, hobi dan preferensi, dimana pada saat yang sama, pemeliharaan kondisi sistem pasar merupakan keuntungan dari perubahan - perubahan tersebut. kekuasaan dan kemampuan media dalam membuat tampilan produk - produk yang bisa mensimulasikan keinginan konsumen, kini telah menjadi sebuah fenomena diseluruh dunia, sebagai sebuah media massa dan periklanan massa, mereka telah jauh masuk dan mengintervensi hampir kedalam seluruh budaya diseluruh dunia. periklanan lebih awal telah digantikan menjadi sebuah kajian etika dalam konteks mendorong seseorang, untuk menjadi konsumen, untuk berusaha keras, dengan demikian iklan harus dilihat sebagai pusat yang menduduki peranan penting dalam masyarakat kapitalis. metodologi marxist matodologi marxist menyediakan sebuah alat analitis yang cukup tajam dalam memahami arti politis yang menyebar keseluruh bagian dalam masyarakat kontemporer, dan hal ini lebih populer terutama hubungannya dengan harapan masyarakat yang begitu kuat dan keinginan untuk menciptakan kondisi yang lebih sejajar (egalite) dan kondisi dunia yang penih dengan perikemanusiaan. berdasarkan analisis marxist, keterasingan akan muncul semakin kuat ketika rasa kebersamaan / naluri sosial masyarakat semakin berkurang. lalu apa yang akan ditawarkan dan dikatakan oleh iklan kepada masyarakat, jika kamu tertarik dengan isu tersebut, maka belilah sesuatu. komunitas penyiaran harus mampu merefleksikan kondisi iklan yang cenderung dinamis ini, dimana difahami lebih dari sekedar alat perdagangan, akan tetapi hal ini sebaiknya dilihat juga sebagai sebuah kekuatan untuk menguasai kehidupan kita sehari - hari dan mendominasi serta yang mengubah hubungan sosial yang sebelumnya telah terjalin. bagaimanapun juga, inilah apa yang dinamakan sebagai ideologi. metodologi semiotik bayangkan sosok detektif favorit anda ketika ia tengah mencari sebuah petunjuk, ini merupakan apa yang dinamakan sebagai pendekatan semiotik yang mengharapkan kita untuk menjadi penerjemah sebuah iklan. semuanya merupakan sesuatu yang sangat penting, baik iu dalam koran, radio atau dalam iklan televisi dimana mereka mengharapkan untuk menyampaikan sebuah pesan yang memang telah diharapkan. tanda - tanda visual dalam surat kabar dan iklan televisi mencakup; pakaian, struktur wajah, bahasa tubuh, umur dan gender. dan dalam iklan radio tanda - tada itu berupa tanda - tanda verbal. kata - kata digunakan, pertanyaan diajukan, pengakuan ditawarkan, negosiasi dibuat, serta metapora - metapora dan pengibaratan digunakan. kata - kata yang digunakan dalam iklan radio merupakan sebuah bentuk tanda dan pengertian dari kata tersebut berdasarkan pada kesepakatan - kesepakatan dan harus dipelajari jika tanda - tanda tersebut telah berhasil menjadi sebuah pola - pola komunikasi yang efektif. mengenali bahwa komunitas media ini berjalan dalam sebuah kondisi pasar, dimana hal ini pasti berkaitkan dengan kepentingan finansial sehingga ia mampu hidup terus,lantas dapatkah kita mengembangkan sebuah pendekatan etis kepada periklanan yang telah dibawa oleh komunitas media.

Tidak ada komentar: