PARTNER

Senin, 07 Desember 2009

Ruang Private Sekarang?

facebook lagi facebook lagi...dari yang muda sampai yang tua, dari yang di kota sampai ke kampung - kampung, dari politikus, mahasiswa, pedagang dan dari berbagai kalangan lainnya tidak lepas dari pengaruh salah satu situs pertemanan yang sedang booming ini. konon, facebok hanya butuh waktu tiga bulan saja untuk meraih jutaan penggunanya! mengalahkan perkembangan teknologi di bidang komunikasi lainnya.
Yang menarik dari demam facebook ini adalah fenomena komunikasi teks menjadi primadona lagi. saya pikir setelah kehadiran layanan video call dari berbagai provider selular dan fitur - fitur multimedia yang ditambahkan pada ponsel lantas akan menggantikan komunikasi teks (sms), dan berubah menjadi komunikasi visual melalui video call, atau mms. tapi ternyata tidak! popularitas video call kini digeser secara cepat oleh fenomena komunikasi teks melalui facebook, twitter, layanan chatting, dll yang sekarang dijadikan primadona bagi fasilitas pendukung di hp (bahkan menjadi fasilitas primer).
Dulu ketika teknologi komunikasi belum secanggih sekarang, orang sudah puas dengan komunikasi verbal dan tertulis melalui surat. Namun semenjak ditemukannya gelombang radio, orang - orang kemudian gandrung dengan komunikasi transmiter melalui gelombang radio. Kemudian ditemukanlah televisi, radio lama kelamaan mulai ditinggalkan dan berganti dengan komunikasi hiburan baru yang bernama televisi yang tidak hanya menawarkan kenikmatan secara audio namun juga visual. sekarang jamannya internet, yang memiliki kelebihan interaktivitas dan swa sensornya, lantas orang - orang pun gandrung dengan teknologi yang satu ini. Pun demikian dengan masa kejayaan komunikasi via teks (sms) yang secara perlahan tapi pasti telah menggeser popularitas surat pos untuk berkomunikasi dengan kerabat atau orang lain. itu adalah sekelumit tentang garis besar momen - momen penemuan besar dalam bidang teknologi komunikasi, balik lagi ke masalah facebook.
Dulu ketika mulai iklan - iklan menawarkan layanan video call sempat terpikir, wah setelah ini ada apa lagi? jangan - jangan komunikasi seperti di film - film the matrix, dengan visualisasi seseorang yang seakan "real". tapi ternyata tidak, sekarang orang - orang malah gandrung dengan komunikasi via teks seperti lewat facebook dan twitter. namun jika diperhatikan ternyata, isu utamanya bukan hanya terletak pada komunikasi teksnya itu, tapi lebih kepada perjuangan eksistensi seseorang, peralihan ruang privat ke wilayah publik. sekarang orang tidak perlu menjadi peramal untuk tahu apa yang sedang dilakukan orang lain dan tahu tentang kondisi emosional seseorang, cukup dengan memperhatikan status - status yang update setiap detiknya, kita akan tahu mereka sedang apa dan tengah merasakan apa. Misalnya, beberapa waktu belakangan ini, saya sempat memperhatikan beberapa status teman - teman, ternyata saya berhasil menjadi peramal 50% diantara teman - teman saya ternyata tengah dirundung masalah, sebagian besar masalah cinta. misalnya status "Sudah jangan pedulikan aku lagi, kamu pembohong!", "cinta...cinta...menyakitkan","semua yang kamu katakan itu bohong besar!", dan masih banyak status lainnya yang cukup bagi saya untuk mengambil kesimpulan bahwa mereka - mereka tengah bermasalah dengan masing - masing pasangannya. Beda lagi dengan status beberapa temen lainnya, "lagi mandi..", "habis makan seafood di...", "dating sama pacar..", dan status - status yang memberitahu kita segala aktivitas yang tengah dilakukan temen kita. Yang paling membuat terkejut bahwa hal - hal pribadi pun dibiarkan untuk konsumsi publik misalnya rumah tangga yang digoncang masalah, dengan santainya sang istri atau suami menulis status "dia selingkuh ...", "atau status aneh seperti "habis mimpi basah ni (what??)". Ah, tampaknya sudah tidak ada lagi ruang privat, bukan dipaksa tetapi kita secara sadar membuka ruang privat menjadi wilayah publik yang bisa dikonsumsi oleh siapa saja.
mungkin inilah jawabannya, sebagian besar atau hampir semuanya dari kita pengguna facebook, mengharapkan ada orang lain yang memberikan respon atas status kita. ini memang memiliki kenikmatan tersendiri. apalagi kalo jumlah komentarnya sampai ratusan, seakan kita menjadi selebritis facebook. diluar apa isi materi status kita, tak paduli apakah itu pantas diketahui banyak orang atau tidak. dari sini bisa kita ambil kesimpulan bahwa hal yang paling krusial disini adalah masalah pengakuan eksistensi diri seseorang ditengah komunitasnya. dan facebook berhasil menawarkan ide ini.

Tidak ada komentar: